Masker non-rebreathing merupakan sebuah inovasi krusial dalam penyediaan oksigen medis. Artikel kali ini akan memberikan pandangan mendalam tentang bagaimana masker ini beroperasi dan kapan penggunaannya paling efektif.
Fungsi dan Mekanisme Kerja
Masker non-rebreathing dirancang untuk menyediakan oksigen dengan konsentrasi tinggi kepada pasien yang masih dapat bernafas sendiri. Perbedaan utama masker ini dengan face mask biasa terletak pada adanya katup satu arah yang terhubung ke kantong reservoir. Katup ini memastikan bahwa oksigen yang dihembuskan tidak bercampur dengan udara di kantong reservoir, memungkinkan pasien untuk menghirup oksigen berkonsentrasi tinggi.
Penggunaan Masker Non-Rebreathing
Masker non-rebreather biasanya digunakan untuk keadaan darurat ketika seseorang memiliki kadar oksigen darah rendah, tetapi masih dapat bernapas sendiri. Beberapa contoh situasi darurat meliputi:
- Menghirup asap.
- Keracunan karbon monoksida.
- Trauma atau cedera serius lainnya pada paru-paru.
- Sakit kepala kluster.
- Gangguan saluran pernapasan kronis yang parah seperti PPOK atau fibrosis kistik.
Komponen Masker Non-Rebreathing
Masker ini memiliki beberapa komponen kunci, termasuk kantong reservoir yang terhubung langsung ke sumber oksigen. Katup satu arah antara pasien dan kantong reservoir memastikan tidak adanya gas karbondioksida yang masuk ke dalam kantong. Selain itu, masker dilengkapi klip hidung untuk meminimalkan masuknya udara luar dan katup di sisi masker memungkinkan udara ekspirasi keluar.
Â
Masker non-rebreather terdiri dari:
- Sebuah masker wajah (face mask)
- Sebuah kantung kecil yang jernih bernama kantung reservoir.
- Tiga atau empat katup satu arah (one-way valve).
- Tabung untuk menghubungkan kantung ke tabung oksigen.
- Tabung oksigen.
Â
Oksigen mengalir dari tabung oksigen ke kantung reservoir melalui tabung. Sebuah katup satu arah menghubungkan kantung ke masker wajah. Masker wajah menutupi hidung dan mulut Anda dan membentuk segel ketat terhadap kulit Anda. Ketika Anda bernapas, Anda menghirup hanya udara dari kantung dan tabung oksigen.
Katup satu arah pada masker non-rebreather mencegah Anda menghirup udara lain. Mereka juga mengeluarkan udara yang dihembuskan keluar dari masker melalui katup sisi luar agar tidak masuk ke dalam kantung reservoir dan mencairkan oksigen.
Pemasangan dan Penyesuaian
Dalam pemasangannya, masker harus terkoneksi dengan selang oksigen dengan laju aliran 15 liter per menit. Penting untuk memastikan kantong reservoir mengembang sepenuhnya untuk efisiensi maksimal. Masker ini harus menutupi hidung dan mulut pasien dengan sempurna, dengan laju oksigen yang dapat disesuaikan.
Komplikasi dan Perawatan
Meski bermanfaat, penggunaan masker non-rebreathing juga dapat menyebabkan beberapa komplikasi, seperti kekeringan di area hidung dan mulut, risiko aspirasi, serta potensi narkosis karbondioksida pada kondisi tertentu. Penting bagi tenaga medis untuk memantau pasien secara berkala dan menyesuaikan penggunaan oksigen sesuai kebutuhan.
Manfaat dan Risiko Masker Non-Rebreather
Masker non-rebreather menawarkan beberapa keuntungan yang signifikan. Manfaat utama mereka terletak pada kemampuan untuk menyediakan pasokan oksigen yang terkonsentrasi dengan cepat. Hal ini sangat bermanfaat dalam keadaan darurat ketika seseorang membutuhkan tambahan oksigen secara mendesak karena kadar oksigen dalam darah mereka yang sangat rendah.
Namun, penting untuk mempertimbangkan kerugian yang terkait dengan penggunaan masker non-rebreather. Kekhawatiran utama adalah potensi risiko tersedak. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa masker ini tidak mengizinkan inhalasi udara luar. Sebagai gantinya, pemakai hanya dapat bernapas dengan udara yang terkandung dalam kantung reservoir oksigen. Akibatnya, jika pasokan oksigen dalam kantung habis, pemakai akan kehilangan akses ke udara. Oleh karena itu, sangat penting bagi tenaga kesehatan untuk memantau secara ketat tingkat oksigen dan memastikan pencegahan kehabisan pasokan oksigen.
Kesimpulan
Masker non-rebreathing adalah alat bantu pernapasan yang penting dalam penanganan medis darurat. Dengan memahami cara kerjanya, tenaga medis dapat lebih efektif dalam menggunakan alat ini untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien.
- Penyakit Paru Obstruktif Kronis (kemkes.go.id) (https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/lansia-penyakit-pernapasan-kronis/penyakit-paru-obstruktif-kronis)
- Non-Rebreather Mask: Uses, What It Is & How It Works (clevelandclinic.org) (https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/25186-non-rebreather-mask#Procedure%20Details)
- American Lung Association. Using Oxygen At Home (https://www.lung.org/getmedia/a3d0c90d-9b94-4318-9e4f-8d3abfcfbc26/OX4-Using_Oxygen_at_Home-2020-v2)Â
- Kramer D, Baram M. Non-Rebreather Mask: A Bridge Worth Crossing? (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33781386/)